Remidi : menghancurkan mental siswa

Labels:

Remidi terngiang jelas di dalam telinga saat nlai ujian dibawah nilai standar minimal. Sebagian berpikir kalau remidi itu seperti amnesti (pengamunan terhadap terduga bersalah) sebenarnya heran juga kenapa sudah tau salah diberi ampunan. Sungguh ini tidak akan memberi efek jera, yang ada malah si pelaku tidak takut untuk melakukannya lagi toh nanti diampuni dan diberi keringanan

Balik ke masalah pelajar, sama seperti ini paragraf pertama tadi, kalau salah ya salah, yang namanya gagal tetap saja gagal namanya tidak akan pernah berubah nama. Jadi kalau pelajar yang akan menghadapi ujian kemudian diembeli kata remidi pasti mereka tetap saja bermalas-malasan belajar untuk menghadapi ujian, toh akhirnya nilainya yang keluar bukan nilai yang paling jelek kan ada remidi, masih bisa perbaiki nilai.

Seandainya Remidi dihapus, pasti gak ada lagi pelajar enteng saat ulangan. Mereka akan belajar demi nilai bagus karena mereka tau jika nilainya jelek tidak bisa diubah.

Memang pendapat saya ini mengundang pro dan kontra, Tapi ya namanya saja pendapat. Yang setuju terus tambah argumennya, yang tidak setuju silahkan berargumen dan perbaiki dimana yang salah

0 comments:

Post a Comment

We need your comments, please